Jumat, 28 Maret 2008

My Beloved Place

I have beloved place in my heart. This place is UPT Bahasa ITS. I can’t describe how I love the place. There is place makes me smile, forget my sorrow, place to build pieces of my hopes, place to find love, place to strengthen my heart. I love this place. Really love it. Although a lot of people think that’s just ordinary place, even terrifying place, I’m different. I think that’s my third home. I have three homes in my life, my truly home, my boarding house, and the last UPT ITS.
Now, I’m threatened to leave my UPT Bahasa ITS. It makes me sad so much. I will take apart with my beloved teachers, my beloved friends, my love, and of course my favorite lesson. I want to cry. But it is life.
Good bye UPT Bahasa, I love you so much…..

Senin, 03 Maret 2008

FREEPORT TEST, HWAHWAHWA

Today, okay, i have test this noon:"freeport".. and i don't know what must i prepare to take it, hehehehe, i just pray in solemn and i hope Allah gives me the best one
The first time i sat down, the moderator explained bout freeport, and described how hard our life when we're accepted as employee. although we'll get big salary, but we must working under cold weather (something intolerant for me), and must take a part with family and of course with beloved one (hwhahaha, just kidding, coz i'm 100% single, hikssss). i saw that almost the "joiner" (i don't what is "peserta test" in english, hihihi) so interested with this company. and i????? i don't know what's wrong with me, my mind still think bout schlumberger...i never can't let change schlumberger with other oil company....
but, although my "true love" is schlumberger, i did my test all out, and i was serious did that...
i don't know bout the result (sigh)

Sabtu, 01 Maret 2008

Semangat lagi

Suatu hari, aku pulang ngelembur kerja ampe malam. Sialnya malam itu hujan turun luebat banget. Tapi aku harus pulang, karena beredar cerita2 misteri di ruangan kerjaku. Lagian aku sendirian di sini, hiiii sereeeem. Manalagi sekarang malam jumat, wadaaawww. Akhirnya aku cabut dengan segera setelah pekerjaanku yg memusingkan selesai.

Aku pulang naik sepedah pancalku tersayang yang barusan kukasi nama “Funny”. Habis itu aku menerobos hujan lebat dengan pikiran lebih baik aku menembus hujan daripada ditemani mbak kunti di kantor, hiiiii…. Akhirnya aku melewati SAC dan aku inget aku harus melihat info lowongan. Dengar2 sih Medco dan PLN buka lowongan. Ternyata beneran, jadilah aku mencatat info PLN sambil digigiti nyamuk ITS, gila nyamuknya ganas2 banget!!! Habis itu aku cari2 info Medco, ternyata ga ada, jadilah aku ke BAAK buat liat pengumumannya, dengar2 sih itu adalah alternative kedua kalo ga nemu tempelan info Medco di SAC.

Di tengah hujan rintik menu BAAK aku dipanggil sama seseorang yang ga jelas sapa. Aku lalu berjalan menghampiri orang itu. Ooo ternyata bapak-bapak yang penampilannya kasian banget. Membawa sepeda ontel juleek banget, kaosnya pun juelek dengan tas ransel yang ga kalah jelek. Bapak itu nanya jalan besar ke aku. Aku juga heran, perasaan jalan besar gampang nyarinya, kok nanya2 segala. Ya kubilangin aja jalannya. Tapi kemudian, bapak itu nangis, dan baru ketahuan maksudnya. Ternyata dia tuh dari pagi pergi dari Jombang ke Surabaya untuk cari kerja sebagai kuli bangunan dan ga dapet2 sampe malam ini. Ya ampun ga terasa air mataku langsung menetes. Langsung aja kukasi semua isi dompetku karena emang ga ada banyak uang di situ. Ya Allah, kasian orang ini. Tangannya gemetar hebat karena belum makan mulai pagi. Belum lagi anak istrinya yang mungkin kelaparan di rumah. Sebenarnya aku pingin nyari taksi buat nganter orang ini ke stasiun trus naik KA ke Jombang. Tapi aku ga ada uang, dan jam segini aku gay akin lyn masih ada. Lagian aku ga tahu apakah kereta Jombang masih ada. Akhirnya aku Cuma bisa Bantu sejauh itu pada bapak itu. Saat itu aku ga kepikiran kalo aku punya teman yang bisa Bantu bapak itu cari kerja, ahhhh goblok banget!!! Habis itu, bapak itu pergi, dan pikiranku dah ga konsen buat liat info Medco yang ternyata masih belum kutemukan juga di BAAK. Jadilah aku pulang sambil ngontel dan aku menagis di jalan. Ya Allah kenapa aku hanya bisa membantu sejauh itu, itulah pemikiran yang akhirnya merisaukan aku hingga berhari-hari ke depan.

Terus terang sebelum ada kejadian itu, aku merasa mulai down dengan perburuan cita2ku ke Schlumberger. Ahh dengan inggris sejelek ini susah banget aku masuk ke sana. Ya meskipun sekarang aku dah ikut les, ngomong inggris tiap hari, tapi kayaknya ga cukup deh. Tapi setelah ada pertemuan dengan bapak tadi, aku mulai semangat lagi. Intinya aku ga mau nyerah mengejar cita2ku. Karena aku ga mau saat aku bertemu dengan orang2 “ngenes” lagi, aku ga bisa membantu banyak.


Tes Schlumberger, My First Effort

Ga tahu ni sejak kapan, tapi kata Schlumberger begitu keramat artinya bagiku. Saumur-umur aku ga begitu suka bahasa inggris, mending aku ngerjain kalkulus atau apa kek ketimbang bahasa inggris. Ga tahu kenapa aku jadi kesengsem pingin masuk ke sana. Hmmm jadilah aku megikuti seleksinya yang bikin aku dongkol, hahaaha. Tes pertama adalah mengambil undian dan disaksikan oleh sekitar 500 orang yg antri buat tes juga. Heeeeh???

Aku ambil undian di hadapan orang jepang, dan di belakangku telah mengekor sekitar 7 orang untuk ambil undian dan dites juga, hmmppph, habis itu, aku buka kertas undiannya
Isinya: "What would u do if u work in environment with 45 degree", dan aku disuruh menjelaskan kalimat dalam kertas dalam waktu sekitar 3 menit. Prinsipnya : Buatlah interviewernya terpesona dengan penjelasanmu, wekkkss!!!

Langsung aja kujelasin ala kadung, panjang kali lebar kali tinggi, wah gila pokoknya, dasarnya aku emang ga begitu lanyah bahasa inggris. Terang saja bapaknya senyum dan setelah itu menyalami aku sambil berkata “tengkyu”… wadaaaaaaaw malu juga aku. Mereka bilangnya jam 1 an siang bakalan diumumkan hasilnya. Saat itu aku ga langsung kabur....
Jam satu siang, aku tidak berani ke papan pengumuman, jadi aku titip temanku yang lebih "gentle" buat kasi liat pengumuman....tit tit...sms masuk....dan temanku memberitahukan bahwa aku gak lolos...............hiks hiks hiks...aku berfikir, apa yang salah dengan jawabanku ya???

Ya itu adalah kisahku sekitar 5 bulan yang lalu sebelum lulus dari ITS tercinta. Sejak saat itu aku mulai belajar bahasa inggris, meskipun dikit2 tapi kuusahakan untuk ngomong inggris tiap hari. Aku melakukan apapun untuk belajar inggris. Dari maksa temen sekamar untuk membantuku conversation tiap hari, sampe memback up waktu kerjaku karena kepotong les inggris. Aku nyempatin ikut les-les UPT dan ikut speaking class di UPT ITS. Ya biar murah meriah, aku sangat serius mengikutinya. Meskipun aku harus hidup super duper ngirit dan sangat2 melelahkan, ahhhhhhh itu benar2 perjuangan yang menarik....Ada yang lucu sebenarnya dari speaking class. Bagi beberapa mahasiswa yang ga gablek bahasa inggris, speaking class merupakan tantangan tersendiri.

Kata temanku: Dulu, di sana berkumpul orang2 yang ngomongnya caz ciz cuz dan cez. So jika masuk ke sana, ya kalo inggrisnya pas2an, kebanyakan orang ngerasa malu juga, hehehe, jadinya setelah pertemuan pertama langsung kabur........

Saat itu aku sedang kesengsem berat sama Schlumberger, jadilah aku nekat aja ikut. Saat itu dan saat ini aku dah ga peduli apapun yang menghalangi aku untuk belajar inggris. Jadinya aku cari2 info soal jadwal speaking class: senin siang, selasa siang, rabu sore, jumat malam. selain itu aku juga dapat info kalo pingin masuk yang pemula hari rabu ma jumat malam aja, trus kalo hari senin selasa itu kebanyakan orang2 yang expert inggrisnya. Jadilah aku bersemangat banget, coz selain hari jumat aku ga bisa datang, karena aku masih harus kerja.

Esoknya hari jumat, aku kerja seperti biasa-nguli. Malemnya, sepulang kerja aku berniat berangkat ke speaking class. Gila, ternyata aku takut juga. Ada rasa ragu2 yang begitu besar di hatiku, tambah lagi info2 dari temanku membuatku takut juga. AAAA mereka nakut2in aku aja....Tapi kemudian aku ingat, di tes schlumberger yang pernah kuikuti, suasananya jauh lebih serem daripada speaking class. Berbekal keyakinan dan rasa cinta pada schlumberger (halah), aku berangkat. Aku bersepeda sambil berpikir:”beberapa orang mungkin gampang banget masuk schlumberger, bahkan aku pernah mendengar ada anak yang sampek nolak2 segala masuk ke sana. Aduuh kalo aku mah, menganggap masuk ke sana berarti keajaiban, walaupun harus nguli di sana. Makanya biar tiap hari harus susah payah, gapapa deh”

Jadilah aku tiba di speaking class. Aku masuk, dan bleng!!! Beneran, orang2nya lancar banget ngomong inggrisnya. Kayak ga mikir gitu, hahaaha.
Tapi kemudian aku berpikir, apa niatku datang kesini. Jangan sampai aku datang ke sini tapi ga dapat apa-apa. Berdasarkan pemikiran seperti itu, aku jadi tebel muka. Aku Cuma mikir, yang biasa aja kayak gini, trus yg pinter kayak apa??? Apa aku yg terlalu goblok bahasa inggrisnya ya???

Hari demi hari berlalu. Akhirnya aku terbiasa dengan komunitas speaking class. Orangnya asyik2 sih, dan enak diajak diskusi (meskipun ada juga yang gayanya ogah2an). Hahaha, akhirnya… tapi ada informasi yang bikin aku ketawa. Suatu hari ternyata aku mandapatkan info baru mengenai speaking class. Hari rabu dan jumat adalah kelasnya anak2 yg dah lama ikut speaking class alias expert, sedangkan hari senin selasa buat yang baru2 ikut. Itu sih kata temanku. Ealaaaaah pantesan, berarti aku masuk kelas yang sebagian besar penghuni2 lama donk, hehehe, tapi ga papa, ada hikmah yang besar kok..
Impianku pada schlumberger ternyata emang membawa banyak perubahan…