U know friend, kadang rasa malu justru malah tidak memberi keuntungan apa-apa sama kita
suatu hari di kereta Rapih Doho, aku dalam perjalanan pulangd ari tempat kerja praktekku di kediri, di dalam kereta ada seorang bapak2 tua banget, uhhhh ngenes banget pokoknya...tau ga friend, dia menjajakan makanan kecil yang gak menarik banget, aku lupa apa tepatnya, tapi yang jelas banyak orang2 dalam kereta yang ga menoleh sedikitpun sama bapak tua itu
aku pengen banget beli barang dagangan bapak itu, tapi waktu itu i was just like looser, aku sempat2nya berfikir kalo aku mesti malu manggil2 bapak itu di kereta cuma buat beli makanan seperti itu... Oh My Alloh...jadi aku mebiarkan bapak tua itu...dan dia pun berlalu
ternyata ga berhenti sampai di situ, sepanjang perjalanan aku merasa bersalah luar biasa sampai aku sedih banget, kenapa aku bisa berfikir seperti itu, something that's not important entirely....
akhirnya gara2 kejadian itu aku memutuskan untuk tidak menjadi pemalu lagi...
hari-hari pun berganti dan sampailah aku pada suatu malam di mana aku waktu itu sedang dalam masa-masa kondisi mengerjakan tugas akhir...
aku mengayuh sepeda kesayanganku "pinix" di keputih, di sana emang ramai banget...huhuhu
dan aku melewati segerombolan orang yang menari remo, mereka keliatan lelah banget seharian bekerja
aku memperhatikan mereka dan membayangkan bahwa menari remo di jalan2 membutuhkan keberanian hati yang sangat besar...sapa juga orang yang mau dirias norak dan menari2 di jalanan, itupun mereka kadang amsih diusir2 orang karena dianggap mengganggu, ah Ya Alloh, aku menyadari bahwa life is cruel....
sebenarnya aku ingin memberi mereka sediit uang di sisa dompetku, tapi kamu tahu ga mereka menari remo di depan warung yang banyak ditempati anak2 cowok ITS, uh aku mikir malu dan norak banget kalo aku mengayuh sepeda susah payah hanya untuk memberi uangku yang tersisa, uhhhh did epan cowok2 lagi...
akhirnya aku memutuskan untuk melupakan mereka dan kembali pulang, belum lama aku mengayuh sepeda, hatiku sudah tidak tenang, kenapa aku menjadi pengecut untuk yang kesekian kalinya...stop!! kelakuanku ini cuma membuatku sedih saja...
akhirnya aku memberanikan diri, aku berusaha cuek saja dan mengayuh sepedaku dengan cepat karen rombongan remo itu memang agak jauh takutnya mereka pergi
akhirnya aku berhenti di depan gerombolan cowok2 dan hampir nabrak kursi, dukkhhh so ashame!! aku ga berani menatap mereka, jadi aku langsung memberi uang ke salah satu penari, dan tahu ga friendd, mereka benar2 mengucapkan terimakasih dengan susah payah, Ya Alloh that touches my heart so deep, akhirnya aku pulang dengan hati berbunga-bunga...
ahhh i'm not looser anymore.........................
suatu hari di kereta Rapih Doho, aku dalam perjalanan pulangd ari tempat kerja praktekku di kediri, di dalam kereta ada seorang bapak2 tua banget, uhhhh ngenes banget pokoknya...tau ga friend, dia menjajakan makanan kecil yang gak menarik banget, aku lupa apa tepatnya, tapi yang jelas banyak orang2 dalam kereta yang ga menoleh sedikitpun sama bapak tua itu
aku pengen banget beli barang dagangan bapak itu, tapi waktu itu i was just like looser, aku sempat2nya berfikir kalo aku mesti malu manggil2 bapak itu di kereta cuma buat beli makanan seperti itu... Oh My Alloh...jadi aku mebiarkan bapak tua itu...dan dia pun berlalu
ternyata ga berhenti sampai di situ, sepanjang perjalanan aku merasa bersalah luar biasa sampai aku sedih banget, kenapa aku bisa berfikir seperti itu, something that's not important entirely....
akhirnya gara2 kejadian itu aku memutuskan untuk tidak menjadi pemalu lagi...
hari-hari pun berganti dan sampailah aku pada suatu malam di mana aku waktu itu sedang dalam masa-masa kondisi mengerjakan tugas akhir...
aku mengayuh sepeda kesayanganku "pinix" di keputih, di sana emang ramai banget...huhuhu
dan aku melewati segerombolan orang yang menari remo, mereka keliatan lelah banget seharian bekerja
aku memperhatikan mereka dan membayangkan bahwa menari remo di jalan2 membutuhkan keberanian hati yang sangat besar...sapa juga orang yang mau dirias norak dan menari2 di jalanan, itupun mereka kadang amsih diusir2 orang karena dianggap mengganggu, ah Ya Alloh, aku menyadari bahwa life is cruel....
sebenarnya aku ingin memberi mereka sediit uang di sisa dompetku, tapi kamu tahu ga mereka menari remo di depan warung yang banyak ditempati anak2 cowok ITS, uh aku mikir malu dan norak banget kalo aku mengayuh sepeda susah payah hanya untuk memberi uangku yang tersisa, uhhhh did epan cowok2 lagi...
akhirnya aku memutuskan untuk melupakan mereka dan kembali pulang, belum lama aku mengayuh sepeda, hatiku sudah tidak tenang, kenapa aku menjadi pengecut untuk yang kesekian kalinya...stop!! kelakuanku ini cuma membuatku sedih saja...
akhirnya aku memberanikan diri, aku berusaha cuek saja dan mengayuh sepedaku dengan cepat karen rombongan remo itu memang agak jauh takutnya mereka pergi
akhirnya aku berhenti di depan gerombolan cowok2 dan hampir nabrak kursi, dukkhhh so ashame!! aku ga berani menatap mereka, jadi aku langsung memberi uang ke salah satu penari, dan tahu ga friendd, mereka benar2 mengucapkan terimakasih dengan susah payah, Ya Alloh that touches my heart so deep, akhirnya aku pulang dengan hati berbunga-bunga...
ahhh i'm not looser anymore.........................
